Dinas Perhubungan Malang memiliki sejarah yang panjang dalam pengelolaan transportasi di wilayah Malang. Sejak didirikan, Dinas ini telah mengalami berbagai transformasi untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan masyarakat.
Awalnya, pengelolaan transportasi di Malang dilakukan oleh instansi yang berfokus pada infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan. Namun, seiring meningkatnya kebutuhan transportasi yang lebih kompleks, dibentuklah instansi khusus yang menangani berbagai aspek transportasi darat, laut, dan udara. Dinas Perhubungan Malang mulai beroperasi sebagai lembaga resmi pada pertengahan abad ke-20, setelah kemerdekaan Indonesia, dengan tujuan utama mengembangkan sistem transportasi yang terintegrasi dan mendukung pembangunan daerah.
Pada masa awal berdirinya, Dinas Perhubungan Malang fokus pada pembangunan infrastruktur jalan dan pengelolaan angkutan darat untuk meningkatkan konektivitas antar daerah. Setelah itu, perhatian mulai bergeser ke pengembangan transportasi laut dan udara, mengingat posisi Malang yang strategis sebagai pintu gerbang barat Indonesia.
Selama bertahun-tahun, Dinas Perhubungan Malang telah melalui berbagai tantangan, termasuk konflik sosial dan bencana alam seperti tsunami 2004, yang mempengaruhi infrastruktur transportasi di wilayah ini. Pasca bencana, Dinas ini memainkan peran penting dalam rehabilitasi dan rekonstruksi transportasi, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membangun kembali infrastruktur yang rusak.
Dengan perkembangan teknologi, Dinas Perhubungan Malang terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan publik, seperti penerapan sistem transportasi berbasis digital untuk mempermudah akses informasi dan layanan kepada masyarakat. Saat ini, Dinas Perhubungan Malang berkomitmen untuk mewujudkan sistem transportasi yang modern, aman, dan berkelanjutan, sesuai dengan visi Malang sebagai wilayah yang maju dan terhubung dengan baik.